Aku jumpai satu curahanku di http://fitori98.blog.friendster.com.
MALAS TAK TERBILANG!
Belakangan ini saya malas sekali, mulai dari hal-hal kecil sampai hal-hal yang besar. Ingin sekali saya memerangi rasa malas yang merayap menjadi alpha dan lalai sebagai makhlukNya dan tugas2ku sebagai ibu. Syaiton itu menggelayut dan bermain-main di pelupuk mataku kala dini hari–meninabobokan diriku– dari yang seharusnya bangkit dari tempat tidur dan segera mengambil wudhu. "Ahh sebentar lagi," batinku selalu saja berkata begitu seraya melirik jam. Astaghfirullah. Malu aku dibuatnya, dan malu aku dihadapanNya.
Sungguh rindu aku akan kumandangMu Ya Allah pemilik hati dan jiwa ini, adzan yang senantiasa kudengar kala pagi dan petang, lewat masjid disamping rumahku, di tanah airku dulu. Rindu aku. Suamiku belum lagi men-set-ulang adzan di komputer akibat virus 6 bulan lalu, lama sudah. Mungkin sudah lupa ia. Syair bimbo menyanyi-nyanyi dalam benak.
Sungguh rindu kami padamu Yaa Rasul…Sungguh tiada terperi…
Rindu pula diriku akan gerimis sore yang memberikan harum yang khas pada tanah tempat lahirku. Mungkinkah sebenarnya aku mendapati diri dalam kejenuhan yang amat sangat? Aku ingin segera pulang.
Ayat-ayat Quran menyentilku seketika, dan kemudian lupa lagi aku dibuatnya. Sungguh syaiton itu adalah musuh yang nyata bagimu. Kusampaikan gundah gulanaku pada suami dan ibunda tercinta diseberang sana. Kataku, "Marahi aku", "Jewer aku". Menangis hati dan jiwa ini mendapati diri dalam hati dan jiwa yang keruh. Astaghfirullah.
Ya Rabb, Sungguh kuingin Engkau ganti hatiku menjadi hati yg baru, hati yg lebih baik, yang membawa diri ini kepadaMu…Amin.
Fitri–
This entry was posted on Monday, April 3rd, 2006 at 11:51 pm and is filed under My Writings. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response. Pinging is currently not allowed.
April 4th, 2006 at 2:18 am Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Dear Fitri,
Saya juga suka malas dan suka menunda2 pekerjaan. Saya selalu mengingat surat Alam Nasyrah (94:7): “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”
Dan juga berlindung kepada Allah Ta’ala dengan do’a dari HR. Bukhori no. 6363 Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam banyak memanjatkan do’a ini:
“Allahumma inni a’uudzubika minal hammi wal hazani, wal’ajzi wal kasali, wal bukhli wal jubni, wadhola’iddaini, wagholabatirrijaal.”
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-MU dari kesusahan dan kesedihan, kelemahan, kemalasan, sifat kikir, pengecut, lilitan hutang dan dikuasai orang lain.”
April 4th, 2006 at 2:33 am Dear Fitri,
Satu lagi do’a yang kepada-Nya yang hampir selalu kupinta, yaitu untuk meminta ketetapan hati:
1. “Allahumma mushorrifalquluubi, shorrif quluu banaa ‘alaa thaa’atik.”
Artinya: “Ya Allah, yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami pada ketaatan kepada-Mu.” dari HR. Muslim 2654.
2. “Yaa muqollibal quluubi, tsabbit qolbii ‘alaa diinik.”
Artinya: ” Wahai Rabb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu.” dari HR. Tirmidzi no. 3522. Dari shahiih Tirmidzi III/171 no. 2792, Ummu Salamah Radiallahu ‘anhaa berkata: “Do’a itu merupakan do’a Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam yang paling banyak (dibaca).”
Semoga kita selalu bisa memperbaiki diri ini ke arah yang lebih baik sesuai dengan Sunnah Rasul Shalallahu ‘alaihi wassalam.