Kuantan kota kecil dari sebuah negeri terbesar di semananjung malaysia, Pahang, merupakan kota tempat kami berpijak saat ini. Kota yang masih kaya dengan hutan tropikalnya serta lautnya yang biru dan orang2nya yang cukup ramah dan bersahabat menjadikan kota ini rumah ketiga kami selama perjalanan hidup kami setelah kobe dan jakarta. Di Kota inilah, anak saya yang nomor 3 lahir, mungkin suatu hari nanti saya akan mengingatinya sebagai kenangan indah kami di hari tua...
Sepatah Kata
SEPATAH KATA SEMANIS KURMA...
Seperti halnya kereta dengan gerbong-gerbongnya yang panjang, kehidupanku pun demikian. Diantara gerbong-gerbong hidupku mungkin ada kamu--my beloved family, my dearest friend yang membuat kereta kehidupan-ku menjadi penuh arti dan sesak dengan canda dan tawa. Untuk Cintaku, aku akan selalu menemanimu dan terus mendukungmu sampai kapanpun, sampai bila-bila, dan untuk keluargaku nun jauh di Indonesia (Jakarta dan di Lampung) one day we will meet again I promise, dan untuk sahabat-sahabatku tetaplah jadi temanku yang selalu menemaniku anytime anywhere.
Kereta kehidupan akan bertutur tentang diriku, dan kehidupanku disini, di negara yang masih baru bagiku Malaysia, di sebuah negeri yang terkenal dengan pantai timurnya, dengan hutan tropikalnya yang cantik, serta laut-lautnya yang tetap dibina semula jadi (natural), yah negeri Pahang Darul Makmur dengan bandar (ibukota) Kuantan, bersama suami dan anak-anakku tercinta.
Dan untuk teman-teman dunia mayaku yang baru aku kenal, salam kenal ya... mudah-mudahan kita bisa menjadi teman juga ya... *_^
About Me
Jumat, 01 Oktober 2010
Asaku
Kurindu kumandangMu
Kala Fajar kan menyingsing
Ya Allah Ya Rabb
Kurindu kumandangMu
Kala Mentari kan tenggelam
Ya Allah duhai kekasih Rasul
Kulantunkan syukur dan asa penuh harap
Dalam pagi kian menghangat
Dalam petang kian melambat
Dalam malam kian memendek
Duhai Rabb Kekasih Orang-orang beriman
Airmata ini bersimbah
Kala cobaan datang menghampiri
Asapun kian singkat
Kala Kebahagiaan datang menyapa
Ku malu...
Ku kecil...
Atas rahmat yang tanpa henti
Membanjir menghampiri
tapi diri ini tak jua berhenti
Dapatkah Syurga mu kutempati?
Dapatkah Hauramu menemani?
Ya Allah Rabb Maha Penyayang
Kasihi kami,
Dekatkan kami,
Cintakan kami,
Pada Sekeliling kami yang membawa
Cinta dan thougut padaMu
Perbaiki diri satu demi satu
Hingga datang harinya
Manusia berkumpul menjadi satu
Menunggu datangnya pengadilan
Untuk mendapatkan JannahMu yang tertinggi
yang mengalir sungai susu
yang beraroma kesturi
yang berpasang-pasangan
Didampingi dayang-dayang
Menjadi tigapuluh tiga usia
Tua jadi muda
Anak-anak jadi dewasa
Rengguk puas tanpa batas dan henti
Sungguh Ya Rabb...,
Kumau itu menghampiriku...
---
Just memory, Port Island, 21 Juni 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar