Kuantan kota kecil dari sebuah negeri terbesar di semananjung malaysia, Pahang, merupakan kota tempat kami berpijak saat ini. Kota yang masih kaya dengan hutan tropikalnya serta lautnya yang biru dan orang2nya yang cukup ramah dan bersahabat menjadikan kota ini rumah ketiga kami selama perjalanan hidup kami setelah kobe dan jakarta. Di Kota inilah, anak saya yang nomor 3 lahir, mungkin suatu hari nanti saya akan mengingatinya sebagai kenangan indah kami di hari tua...
Sepatah Kata
SEPATAH KATA SEMANIS KURMA...
Seperti halnya kereta dengan gerbong-gerbongnya yang panjang, kehidupanku pun demikian. Diantara gerbong-gerbong hidupku mungkin ada kamu--my beloved family, my dearest friend yang membuat kereta kehidupan-ku menjadi penuh arti dan sesak dengan canda dan tawa. Untuk Cintaku, aku akan selalu menemanimu dan terus mendukungmu sampai kapanpun, sampai bila-bila, dan untuk keluargaku nun jauh di Indonesia (Jakarta dan di Lampung) one day we will meet again I promise, dan untuk sahabat-sahabatku tetaplah jadi temanku yang selalu menemaniku anytime anywhere.
Kereta kehidupan akan bertutur tentang diriku, dan kehidupanku disini, di negara yang masih baru bagiku Malaysia, di sebuah negeri yang terkenal dengan pantai timurnya, dengan hutan tropikalnya yang cantik, serta laut-lautnya yang tetap dibina semula jadi (natural), yah negeri Pahang Darul Makmur dengan bandar (ibukota) Kuantan, bersama suami dan anak-anakku tercinta.
Dan untuk teman-teman dunia mayaku yang baru aku kenal, salam kenal ya... mudah-mudahan kita bisa menjadi teman juga ya... *_^
About Me
Senin, 26 September 2011
Menjelang My hero's Birthday
Dua hari lagi ulangtahunnya tapi kami belum ada persiapan apa-apa. Tadinya kami ingin ultahnya kali ini dapat dirayakan bersama teman2nya di sekolah tapiiii......maafkan mama ya Nak... Next year mama janji dechh!! Rupanya dia sudah membicarakan ultahnya yang tinggal 2 hari lagi itu bersama papanya. Aku pun mengajaknya berbicara.
"Abang dua hari lagi ulangtahun loh..., mau hadiah apa dari papa dan mama?" kataku pada buah hatiku tercinta.
"Abang dah bilang dah sama papa hadiahnya, semuanya..." katanya dengan antusias.
"Oh ya? memangnya minta dibelikan apa?"
"Semuanya, mobil-mobilan, cars, ultraman.."
"Wahh banyak betul, satu aja dong, satu dari papa dan satu dari mama..., Ya?" kataku sedikit merajuk.
"ya..." Duuhhh baiknya anak mama ini...
"Nanti dibelikan mobil2an aja ya..?"
"Iya iya iya...." sahutnya girang. ^^
"Kalau dari mama, minta dibelikan apa?"
"Hmmm..." sambil berfikir keras.
"Ichiro nak raket ma..."
"Lohh kan raket bany..." aku tidak melanjutkan kata-kataku ketika mataku tertuju pada deretan raket di dinding, satu buah raket miliknya sudah putus dan disambung-sambung. Ichiro memang paling suka olahraga, dia pun pandai sekali main badminton, tenaganya juga sangat kuat, servisnya juga bertenaga, pokoknya ngga ada matinya deh...dan dia ngga mau pakai raket milik kakaknya, katanya itu punya kakak dan bukan punyanya.
"Ya deh dibelikan raket aja ya...?"
"Iya mah..."
"Ulangtahun Ichiro ngga usah dirayain di sekolah ya? ngga pa pa?" setengah memaksa.
"Tak payah (ngga pa pa)..."
"Ngga usah beli cake ya, abang kan ngga suka makan cake, kita makan di KFC aja, bagaimana?"
"Iya iya...mau...kita makan di KFC aja, ngga usah makan kek..." hatinya berbunga. Aku pun ikut senang mendengarnya.
"Kira-kira, kakak kasih abang hadiah ke tak?" tanyaku padanya.
"Eh, kayaknya tak lah mah...Kakak itu kan macam kak Ros..." katanya nakal mengibaratkan kakaknya serupa tokoh Kak Rose dalam serial Upin dan Ipin.
"Hahaha..." aku dan suamiku jadi tertawa mendengarnya...
---
Alhamdulillah Allah mengaruniai kami anak laki-laki yang sholeh, baik dan lemah lembut hatinya. Mama sayang sekali sama abang.
---
Mama.
Kamis, 22 September 2011
Bermimpi dulu...
Semoga Engkau mengabulkan disetiap asaku, amin ya Rabb...
Cinta yang baru...
"Maka kecewa dan sakit hatilah sebentar, lalu segera tegarkan dan siapkanlah dirimu bagi cinta yang baru dan yang lebih jujur" (Mario Teguh)
Kalimat diatas itu sebagian dari keseluruhan ayat yang aku copas, tapi entah kenapa kalimat itu begitu dalam sekali artinya buatku. Saat ini. Aku telah berjanji pada diriku untuk tidak mengungkitnya lagi tapi memang benarlah kata-kata yang pernah aku dengar bahwa istri itu ibarat ahli sejarah...dia akan mengingat sekecilpun kesalahan pasangannya meskipun ia sudah memaafkannya... padahal segudang dosa kita padanya pun tak pernah dia ungkit. Egoisnya diriku. Maafkan aku.
Tiga hari belakangan ini sesungguhnya perasaanku agak berbunga mendapati dirinya yang mencium pipiku sebelum pergi kerja--tak seperti biasa, bahasa tubuhmu juga berbicara berbeda, aahhh sungguhkan ciumannya itu tulus?, sungguhkah ini cinta yang baru darimu sayangku?
Semoga ini cinta yang baru. Semoga Allah Swt senantiasa menghimpun cinta diantara kita. Aku tidak tahu takdirku tapi jika aku boleh meminta padaNya, aku berharap Dia mengekalkan dan memperbarui cinta kita berdua. Amin.
--Untuk Cinta--
Terimakasih karena telah menjaga perasaanku.
Selasa, 20 September 2011
Bangga sekali padamu Nak...
Belajar yang rajin ya Nak. Doa mama selalu untukmu.
Mama.
Senin, 19 September 2011
Cerita dibalik pulang kampung...
Namun di balik kesempitan, kesusahan dan kesulitan yang kami lewati, saya masih menemukan banyak orang di luar sana yang juga peduli terhadap kesusahan orang lain. Malah ada yang menawarkan sejumlah permen pada anak-anak kami yang sudah mulai letih dan bosan. Tulus ikhlas mereka turun dari mobilnya dan membantu mendorong mobil kami. Saya bersyukur sekali atas karunia ini. Semoga Allah membalas mereka dengan ganjaran yang berlipat-lipat.
Kami juga akhirnya dapat bersua dengan kedua orangtua kami tercinta, hati kami senang sekali, anak-anak kami pun senang sekali dapat bertemu dengan kakek dan neneknya juga saudara2 mereka disana. Kebahagiaan dan kesenangan hati itu menghapus kesusahan dan kesulitan yang telah kami lewati dalam seketika. Sambil kuberdoa semoga tahun depan kita dapat berkumpul kembali.
Terimakasih Ya Allah, semoga Engkau gantikan kehilangan kami dengan yang lebih baik, amin.
Kekecewaan saya cuma satu karena tidak sempat bertemu dengan teman-teman dan sahabat tercinta.
---
Aku Cemburu !!
Tahukah kamu betapa aku cemburu?
Mendapatimu memikirkannya, membayangkannya...
walau hanya dengan kata-kata...
walau itu hanya masa lalu,
Sungguh itu menyakitkanku...
Duhai cintaku,
Tahukah kamu betapa aku cemburu?
pada sosoknya yang tak pernah aku pun bersua,
pada sosoknya yang katanya masih menyimpan fotomu,
Dialah katamu masa lalumu...
Seharusnya aku mengerti,
Seharusnya tak perlu ku cemburu,
Itu hanyalah masa lalu BUKAN?
Maafkan aku...
Karena otakku tak bisa lagi berfungsi jernih,
Ingin kumaki dirinya agar ku puas...
Tapi untuk apa?
agar nafsu mengawal kita?
agar hilang pula marwah kita?
Astaghfirullah...
Kau benar...lagi-lagi benar...
Cinta tidak seperti itu...
Cinta tidak membabi buta seperti itu...
Cinta juga memerlukan latihan...
Cinta juga memerlukan Tuhan.
Aku harap,
Ini adalah satu latihan kecil saja...
Aku harap,
Aku bisa mengarunginya,
bersama dirimu...
Insya Allah...
---
untuk cintaku...
---di penghujung malam---