"Maka kecewa dan sakit hatilah sebentar, lalu segera tegarkan dan siapkanlah dirimu bagi cinta yang baru dan yang lebih jujur" (Mario Teguh)
Kalimat diatas itu sebagian dari keseluruhan ayat yang aku copas, tapi entah kenapa kalimat itu begitu dalam sekali artinya buatku. Saat ini. Aku telah berjanji pada diriku untuk tidak mengungkitnya lagi tapi memang benarlah kata-kata yang pernah aku dengar bahwa istri itu ibarat ahli sejarah...dia akan mengingat sekecilpun kesalahan pasangannya meskipun ia sudah memaafkannya... padahal segudang dosa kita padanya pun tak pernah dia ungkit. Egoisnya diriku. Maafkan aku.
Tiga hari belakangan ini sesungguhnya perasaanku agak berbunga mendapati dirinya yang mencium pipiku sebelum pergi kerja--tak seperti biasa, bahasa tubuhmu juga berbicara berbeda, aahhh sungguhkan ciumannya itu tulus?, sungguhkah ini cinta yang baru darimu sayangku?
Semoga ini cinta yang baru. Semoga Allah Swt senantiasa menghimpun cinta diantara kita. Aku tidak tahu takdirku tapi jika aku boleh meminta padaNya, aku berharap Dia mengekalkan dan memperbarui cinta kita berdua. Amin.
--Untuk Cinta--
Terimakasih karena telah menjaga perasaanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar