Sepatah Kata

SEPATAH KATA SEMANIS KURMA...

Seperti halnya kereta dengan gerbong-gerbongnya yang panjang, kehidupanku pun demikian. Diantara gerbong-gerbong hidupku mungkin ada kamu--my beloved family, my dearest friend yang membuat kereta kehidupan-ku menjadi penuh arti dan sesak dengan canda dan tawa. Untuk Cintaku, aku akan selalu menemanimu dan terus mendukungmu sampai kapanpun, sampai bila-bila, dan untuk keluargaku nun jauh di Indonesia (Jakarta dan di Lampung) one day we will meet again I promise, dan untuk sahabat-sahabatku tetaplah jadi temanku yang selalu menemaniku anytime anywhere.

Kereta kehidupan akan bertutur tentang diriku, dan kehidupanku disini, di negara yang masih baru bagiku Malaysia, di sebuah negeri yang terkenal dengan pantai timurnya, dengan hutan tropikalnya yang cantik, serta laut-lautnya yang tetap dibina semula jadi (natural), yah negeri Pahang Darul Makmur dengan bandar (ibukota) Kuantan, bersama suami dan anak-anakku tercinta.

Dan untuk teman-teman dunia mayaku yang baru aku kenal, salam kenal ya... mudah-mudahan kita bisa menjadi teman juga ya... *_^


Daisypath Anniversary tickers

Rabu, 20 April 2011

Yang semangat ya nak...

Pulang dari sekolah, ia langsung meletakkan beg sekolahnya di lantai, badannya langsung dijatuhkan pada sofa coklat yang sudah robek disana-sini. Wajahnya tampak menggerutu sambil pandangan menatap layar tv, mulutpun dipanjangkan sedemikian rupa mirip donal duck saja, hehehe.. Aku biarkan dulu dirinya sejenak.
"Mama tau ngga, nanami kebagian baca bahasa inggris loh...," dia membuka percakapan dengan setengah menggerutu.
"panjang lagi ayatnya mah, semua harus dihapal..." sambungnya lagi.
Ohhh, itu toh tadi masalahnya sampai awan kelabu menutupi wajahmu yang cantik. Rupanya dia kebagian oleh cikgu kelasnya untuk pertandingan story telling dalam bahasa inggris. Aku memang sudah menunggu-nunggu karena memang biasanya pada bulan Mei banyak diadakan pertandingan di sekolah.
"Oh begitu, bukannya nanami harusnya bangga karena terpilih sama cikgu?" kataku.
"Kan senang kalau dapat piala seperti kemarin bukan?" Aku mencoba memotivasi dirinya.

Dua minggu lalu dia membawa balik sebuah piala saguhati (piala harapan I kalau dalam bahasa indonesia) atas pertandingan membuat kalimat (bina ayat kalau dalam bahasa malaysia) dalam bahasa cina. Dia tak pernah cerita sedikitpun tentang pertandingan itu padaku. Tahu-tahu piala sudah dibawanya. Begitupun waktu darjah 1, dia membawa uang yg diberi oleh kepala sekolah karena dapat nomor 1 kaligrafi cina (menulis cantik dalam bahasa cina), itu pun dia tak pernah cerita. Dan begitupun dengan pertandingan membaca cerita dalam bahasa melayu dan poem dalam bahasa inggris, sejauh ini yang ditampilkannya tidaklah semaksimal yang sebenarnya dia boleh berikan. Tapi kami sudah cukup bangga dengan prestasinya walau hanya dapat saguhati (harapan). Yahhh, dia memang seperti tak pernah ambil peduli tentang itu semua. Malah sekarang dia menganggap itu sebagai beban, kerja tambahan untuknya yang mengurangi waktu bermainnya, waktu main gamenya, waktu menontonnya....mungkin itu yang difikirkannya.

"Mama mau lihat story tellingnya? panjang tahu mama..." katanya mencoba menyakinkanku.
"Mana? coba sini mama lihat..." Dia pun beranjak mengambilnya didalam begnya dan menyerahkannya padaku.
Hmmm, memang banyak juga, senyumku dalam hati.
"Tadi di kelas, ada temen nanami yang mau, itu si Lai, anak temen mama itu loh, tapi cikgu ngga kasih..."
"Oh begitu, jadi siapa aja yang ikut pertandingan ini?"
"Cuma lai leong chun dan nanami aja..." katanya.
"Ya udah, kalau begitu, kita nanti latihan sama-sama ya...,"
"Iya...." katanya lesu.
"Ya udah makan dulu sana, tuhh mama udah buatin opor ayam, sedap loh..."
Akupun beranjak ke dapur untuk menyiapkan makan siang untuknya, dan diapun beranjak ke kamar mandi untuk cuci kaki dan tangan.

Yang semangat ya nak, kamu pasti bisa...

--
Mama, 15 Jumadi Awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar