Sepatah Kata

SEPATAH KATA SEMANIS KURMA...

Seperti halnya kereta dengan gerbong-gerbongnya yang panjang, kehidupanku pun demikian. Diantara gerbong-gerbong hidupku mungkin ada kamu--my beloved family, my dearest friend yang membuat kereta kehidupan-ku menjadi penuh arti dan sesak dengan canda dan tawa. Untuk Cintaku, aku akan selalu menemanimu dan terus mendukungmu sampai kapanpun, sampai bila-bila, dan untuk keluargaku nun jauh di Indonesia (Jakarta dan di Lampung) one day we will meet again I promise, dan untuk sahabat-sahabatku tetaplah jadi temanku yang selalu menemaniku anytime anywhere.

Kereta kehidupan akan bertutur tentang diriku, dan kehidupanku disini, di negara yang masih baru bagiku Malaysia, di sebuah negeri yang terkenal dengan pantai timurnya, dengan hutan tropikalnya yang cantik, serta laut-lautnya yang tetap dibina semula jadi (natural), yah negeri Pahang Darul Makmur dengan bandar (ibukota) Kuantan, bersama suami dan anak-anakku tercinta.

Dan untuk teman-teman dunia mayaku yang baru aku kenal, salam kenal ya... mudah-mudahan kita bisa menjadi teman juga ya... *_^


Daisypath Anniversary tickers

Senin, 11 April 2011

Janganlah bermegah-megahan...

Bismillah hirrahmaa nirrahiim,
Manusia dalam hidup dan kehidupan selalunya mempunyai pengharapan, cita-cita, dan tujuan dalam hidup, bagi diri dan keluarganya, bagi bangsa dan agamanya. Tidak bisa kita bayangnya bagaimana kosong dan hampanya hidup ini jika seseorang tidak mempunya pengharapan, cita-cita dan tujuan hidup. Karena cita-cita ini dapat membawa kita kepada semangat yang senantiasa berkobar di dada untuk dapat merealisasikannya. Seperti peribahasa man without ambition is like a bird without wings, seseorang tanpa cita-cita bagaikan burung tanpa sayapnya.

Keberadaan manusia di muka bumi Allah SWT sebagai tanda bukti kukuhnya keberadaan Allah Subhanahu Wata'ala sebagai Sang Pencipta. Allah SWT juga melekatkan akal dan fikiran serta hawa nafsu dalam diri seorang manusia. Tentunya jika nafsu tersebut dikawal dengan baik akan melahirkan kenikmatan duniawi yang tiada tara. Namun sebaliknya jika hawa nafsu itu tidak dikawal dengan baik akan menjadi senjata bagi dirinya dan keterpurukan iman kepada Sang Khalik. Hawa nafsu akan membawa kenikmatan dan kebaikan dalam hidup jika kita dapat mengelola akal dan fikiran kita. Hawa nafsu juga dapat membawa kita kepada keterpurukan iman manakala akal dan fikiran tidak lagi dikedepankan.

Hawa nafsu yang tidak diikuti dengan syukur kepada Allah dapat membawa kelalaian manusia dari tujuan hidupnya, yaitu beriman kepada Nya dengan menjalankan apa-apa yang diperintahNya dan menjauhi apa-apa yang dilarangNya. Manusia seringkali mengikuti hawa nafsunya, disibukkan oleh harta benda sehingga lupa mengingat Allah, sebagaimana firman Allah Subhanhu wata'ala dalam surat At-Takaatsur (Bermegah-megahan) sebagai berikut:
1. Al hakumut takatsur, Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.
2. Hattaa zurturtumul maqaabir, sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Kallaa saufatalamuun, Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
4. Tsumma kallaa saufatalamuun, dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
5. Kallaa lauta'lamuuna 'ilmal yaqiin, Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin.
6. Latarawunnal jahiim, niscaya kamu akan benar-benar melihat neraka jahim.
7.Tsumma latarowunnahaa 'aynal yaqiin, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ainul yaqin.
8. Tsumma latus alunna yaumaidzin 'anin na'iim, kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
---
Umpama seorang ibu yang mengingatkan anaknya untuk melaksanakan sholat kepada buah hatinya, kemudian ibu tersebut perlu mengingatkannya sampai berulang kali hingga sang anak tergerak hatinya untuk bangkit dan mengambil air wudhu. Dalam surat tersebut Allah SWT juga mengingatkan kita sebagai makhluk dengan perkataan Janganlah begitu, janganlah begitu, dan janganlah begitu. Perkataan tersebut diperkatakan tiga kali berturut-turut, menegaskan untuk tidak bermegah-megahan jika kita ingin terhindar dari neraka jahim. Sungguh saya tersentuh sekali dengan perkataan Allah itu, sungguh Allah Swt begitu menyayangi makhluk ciptaanNya sehingga Ia tidak menginginkan makhlukNya terjerumus ke dalam neraka jahim. Astaghfirullah al adzim..ampuni hamba Ya Allah...

Dalam soal duniawi, keinginan manusia memenuhi segala keperluan hidupnya pastilah ada, hal ini manusiawi dan lumrah saja. Lihatlah seorang pedagang bubur yang biasanya lewat di depan rumah saya dengan sepedanya, kini telah berganti menggunakan sepeda motor, subhanallah, sesungguhnya manusia itu secara naluriahnya senantiasa mempunyai pengharapan dan cita-cita, menginginkan bergerak ke arah kemajuan dan bukan kemunduran, bukankah begitu?

Namun bandingkan dengan seseorang yang telah dilimpahkan dengan segala kecukupan harta,  tetapi masih saja merasa tidak cukup sehingga membawa dirinya untuk melakukan apa-apa yang dilarang oleh Allah SWT seperti meribakan uang, memanipulasi, memakan hak-hak oranglain, korupsi dan masih banyak lagi. Ini semata-mata karena manusia tersebut tidak menggunakan akal dan fikirannya untuk bersyukur kepada Allah SWT. Semoga diri kita terhindarkan dari hal-hal yang demikian.

Sebagaimana surat Al-Imran:8 yang berbunyi: Ya Allah jangan Engkau gelincirkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, sesungguhnya Engkaulah maha pemberi karunia. Amin Ya Rabbal Alamin. Semoga kita dijadikannya insan yang senantiasa untuk intropeksi diri, dan bersyukur atas segala karunianya. Semoga Allah SWT memberikan karunia rizki yang banyak lagi halal dan barakah kepada kita semua agar dengan rizki itu memberikan manfaat juga kepada sekeliling kita.

---
Catatanku di pagi hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar