Sepatah Kata

SEPATAH KATA SEMANIS KURMA...

Seperti halnya kereta dengan gerbong-gerbongnya yang panjang, kehidupanku pun demikian. Diantara gerbong-gerbong hidupku mungkin ada kamu--my beloved family, my dearest friend yang membuat kereta kehidupan-ku menjadi penuh arti dan sesak dengan canda dan tawa. Untuk Cintaku, aku akan selalu menemanimu dan terus mendukungmu sampai kapanpun, sampai bila-bila, dan untuk keluargaku nun jauh di Indonesia (Jakarta dan di Lampung) one day we will meet again I promise, dan untuk sahabat-sahabatku tetaplah jadi temanku yang selalu menemaniku anytime anywhere.

Kereta kehidupan akan bertutur tentang diriku, dan kehidupanku disini, di negara yang masih baru bagiku Malaysia, di sebuah negeri yang terkenal dengan pantai timurnya, dengan hutan tropikalnya yang cantik, serta laut-lautnya yang tetap dibina semula jadi (natural), yah negeri Pahang Darul Makmur dengan bandar (ibukota) Kuantan, bersama suami dan anak-anakku tercinta.

Dan untuk teman-teman dunia mayaku yang baru aku kenal, salam kenal ya... mudah-mudahan kita bisa menjadi teman juga ya... *_^


Daisypath Anniversary tickers

Selasa, 22 Desember 2009

Ke Sensei yuk...

Ke Sensei yukk…
—5 Juli 2006---
Hari ini, kulihat putriku semangat sekali. Lihatlah pagi ini belum lagi pukul 10, sudah rapi ia.
"Mau kemana Nami?" sapaku padanya
"Mau ke sensei…" katanya polos
"Sama adek Salsa juga ya Ma…", sambungnya lagi.
"Sama Tante Deasy juga ya Ma…", katanya lagi "Iya…, Eh, nanti kalau ketemu sensei, gimana? buka perutnya, buka mulutnya, kasih liat pantatnya, jusss…, gitu ya nanti…, ngga boleh nangis….Ya?" pesanku padanya.
"Buka pelutnya, Aaaa…" mengulangi kata2ku sambil tangannya sibuk membuka baju, mulut dan memperlihatkan pantatnya. Pagi ini dia sikat gigi dgn lebih bersih krn mau memperlihatkan gigi2nya sama sensei.

Semalam, kami latihan, main drama-dramaan, ceritanya aku jadi senseinya, dan Nami-chan jadi pasiennya. Kami melakukan aktivitas sensei-pasien dgn jarum suntik sebuah pensil tumpul. Hari ini Nami rencananya akan diberi vaksin DPT Booster. Telat memang. Akhirnya berangkatlah kami ke Klinik dekat rumah. Disana kami bertemu adek Salsa.
"Salsa…", sapa Nami gembira sekali bertemu dgn adek Salsa. Hari ini hatinya bahagia seakan mau mendapat permen saja.
Di ruang tunggu, mereka bermain-main kecil. Belum terlihat rasa takutnya. Aku senang. Pikirku berhasil latihan semalam.Giliran pertama, Salsa masuk bersama Bunda. Ngga lama, Salsa yang manis sekali dgn pink-nya itu, keluar lagi utk melihat akuarium di ruang tunggu. Suster dan Bundanya akhirnya terpaksa mengangkut Salsa masuk kembali. Hihihi.
Semenit didalam, belum terdengar suara apapun. Menit kedua, mulailah terdengar suara tangis Adek Salsa. Kulirik ke Nami. Dia mulai waspada dan mulai sedikit meringis. Salsa akhirnya keluar dgn berlinang air mata. Salsa menerima stiker lucu, hadiah dari suster karena telah melakukan dgn baik. Nami mulai meronta.
Berikutnya gilirannya. Nami-chan pun mulai menangis. Tangisnya tambah keras saat melihat baju seragam putih-putih yang dikenakan sang dokter.
"Moshi moshi…" kata dokter.
"Uaaaaa…." teriak Nami-chan
Nami-chan dipegang papanya duduk berhadapan dgn dokter. Sambil berlinang air mata ia tetap mau membuka baju dan mulutnya seperti latihan semalam, hanya pada saat disuntik, tangisnya meledak. Gagal sudah latihan semalam.
Namun tidak lama tangisnya pun berhenti krn asyik dgn stiker yg diterimanya… Dasar, anak-anak…pikirku. Rasa sakitnya sudah tidak dirasakannya lagi. Keceriaannya bertemu dgn adek Salsa melupakan rasa sakitnya.

"Ngga sakit kan…"
"uhh uhh…", katanya tiba-tiba meringis pura-pura.
"Bulan depan, kita kesini lagi ya…" bisikku padanya
"Bulan Apa Ma…?" katanya ngga paham maksud kata-kataku. Hehehe…Pikirnya pasti bulan dan bintang di waktu malam.
"Nanti kita kesini lagi ya…, nanti masih lama…" "Yuk, habis ini kita beli buku yukk di Daie…"
"Ayo ayo….," soraknya gembira.

Yoku dekita ne Nami…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar