Kuantan kota kecil dari sebuah negeri terbesar di semananjung malaysia, Pahang, merupakan kota tempat kami berpijak saat ini. Kota yang masih kaya dengan hutan tropikalnya serta lautnya yang biru dan orang2nya yang cukup ramah dan bersahabat menjadikan kota ini rumah ketiga kami selama perjalanan hidup kami setelah kobe dan jakarta. Di Kota inilah, anak saya yang nomor 3 lahir, mungkin suatu hari nanti saya akan mengingatinya sebagai kenangan indah kami di hari tua...
Sepatah Kata
SEPATAH KATA SEMANIS KURMA...
Seperti halnya kereta dengan gerbong-gerbongnya yang panjang, kehidupanku pun demikian. Diantara gerbong-gerbong hidupku mungkin ada kamu--my beloved family, my dearest friend yang membuat kereta kehidupan-ku menjadi penuh arti dan sesak dengan canda dan tawa. Untuk Cintaku, aku akan selalu menemanimu dan terus mendukungmu sampai kapanpun, sampai bila-bila, dan untuk keluargaku nun jauh di Indonesia (Jakarta dan di Lampung) one day we will meet again I promise, dan untuk sahabat-sahabatku tetaplah jadi temanku yang selalu menemaniku anytime anywhere.
Kereta kehidupan akan bertutur tentang diriku, dan kehidupanku disini, di negara yang masih baru bagiku Malaysia, di sebuah negeri yang terkenal dengan pantai timurnya, dengan hutan tropikalnya yang cantik, serta laut-lautnya yang tetap dibina semula jadi (natural), yah negeri Pahang Darul Makmur dengan bandar (ibukota) Kuantan, bersama suami dan anak-anakku tercinta.
Dan untuk teman-teman dunia mayaku yang baru aku kenal, salam kenal ya... mudah-mudahan kita bisa menjadi teman juga ya... *_^
About Me
Senin, 21 Desember 2009
Dulu dan kini...
Dulu, kita berjalan bersama
Dulu, kita saling berpegangan tangan
Dulu, kita saling berpelukan
Tapi...
Kini, Kau katakan benci aku
Kini, Kau hinakan aku
Kini, Kau musuhi aku
Kini, Kau putusi aku
Sungguhkah kau katakan demikian?
Sungguhkah ingin kau sudahi semua?
Sungguhkah ingin kau putusi semua?
Silahturahmi yang sudah terikat?
Terikat kuat dalam benang merah yang sama...
Pilu aku teringat ucapmu
Jatuh pula airmata ini dipipiku
Tak terbendung ingin kutangisi
atas semua yang telah terjadi
dalam perbedaan sudut pandang
dalam perbedaan logika antara kita...
Bolehkan aku bencikan mu...?
Bolehkan aku sudahi semua...?
Bolehkah aku setujui semua...
ucapmu!!
Aku memang bukan sesiapa
Aku pun tak punya apa-apa...
Pun dalam hidup hanya sebuah titik kecil
Jadi jika kau anggap aku tiada
Itu tak mengapa...
Karena Dia selalu ada...
---fitri, 20 Desember 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar