Kuantan kota kecil dari sebuah negeri terbesar di semananjung malaysia, Pahang, merupakan kota tempat kami berpijak saat ini. Kota yang masih kaya dengan hutan tropikalnya serta lautnya yang biru dan orang2nya yang cukup ramah dan bersahabat menjadikan kota ini rumah ketiga kami selama perjalanan hidup kami setelah kobe dan jakarta. Di Kota inilah, anak saya yang nomor 3 lahir, mungkin suatu hari nanti saya akan mengingatinya sebagai kenangan indah kami di hari tua...
Sepatah Kata
SEPATAH KATA SEMANIS KURMA...
Seperti halnya kereta dengan gerbong-gerbongnya yang panjang, kehidupanku pun demikian. Diantara gerbong-gerbong hidupku mungkin ada kamu--my beloved family, my dearest friend yang membuat kereta kehidupan-ku menjadi penuh arti dan sesak dengan canda dan tawa. Untuk Cintaku, aku akan selalu menemanimu dan terus mendukungmu sampai kapanpun, sampai bila-bila, dan untuk keluargaku nun jauh di Indonesia (Jakarta dan di Lampung) one day we will meet again I promise, dan untuk sahabat-sahabatku tetaplah jadi temanku yang selalu menemaniku anytime anywhere.
Kereta kehidupan akan bertutur tentang diriku, dan kehidupanku disini, di negara yang masih baru bagiku Malaysia, di sebuah negeri yang terkenal dengan pantai timurnya, dengan hutan tropikalnya yang cantik, serta laut-lautnya yang tetap dibina semula jadi (natural), yah negeri Pahang Darul Makmur dengan bandar (ibukota) Kuantan, bersama suami dan anak-anakku tercinta.
Dan untuk teman-teman dunia mayaku yang baru aku kenal, salam kenal ya... mudah-mudahan kita bisa menjadi teman juga ya... *_^
About Me
Rabu, 16 Maret 2011
Biarkan mereka mencintai Buku
Alhamdulillah Kakak Nanami dan Abang Ichiro paling suka diajak ke kedai buku. Jadi "pergi ke kedai buku" adalah pilihan pertama anak-anak. Kedai buku favorit anak-anak adalah kedai buku Popular, disini lumayan tersedia buku2 yg diminati mereka. Kedai buku Popular ini mengingatkan saya pada kedai buku Gramedia yg terdapat di Jakarta. Serupalah...
Aku melirik buku pilihan mereka. Si kakak rupanya memilih komik yang serupa dengan yang dibelinya dekat sekolah, ditambah sebuah novel kanak-kanak versi anak melayu, sementara Ichiro dia lebih tertarik dengan komik Benten ditambah buku aktiviti untuk anak pra sekolah yang merupakan pilihanku. Belakangan Ichiro lagi suka belajar dan menulis angka. Sementara Adul dibelikan buku yang merupakan pilihan kakak dan abangnya. Sedangkan aku memilih sebuah buku yang berjudul "Mendidik Anak: Senang Solat".
"sudah segini dulu ya.., kalau sudah habis dibaca baru kita kesini lagi..." kataku pada mereka yang masih asyik celingak celinguk di barisan buku-buku. Kalau dituruti semua keinginan anak-anak, habis deh uang mama nak...:D Cukuplah 50 ringgit saja budget buku untuk anak-anak tiap bulan, hehehe maklumlah...
"Mama, kalau papa gajian nanti ichiro mau beli buku lagi..."
"Kakak juga mah..." sahut kakak ngga mau kalah.
"Iya iya, nanti kita kesini lagi kalau papa sudah gajian..."
---
Ahhh, cuti sekolah masih 5 hari lagi. Tapi buku-buku yang dibeli sudah hampir selesai dibaca semuanya. Si Kakak selalunya asyik membaca buku2 lamanya. Saya sengaja susunkan dalam satu rak buku. dan membiasakan mereka untuk meletakkan semula di tempatnya, dengan begitu buku-buku itu masih boleh terpelihara dan diturunkan untuk adik-adiknya.Ternyata saya pun menemukan dua buah buku aktiviti yang sudah lama saya beli. saya terlupa untuk mengajarkannya kepada Ichiro. Bersama-sama dengan Ichiro saya mulai mengajarkannya menulis angka dengan urutan yang betul. Kenapa harus dengan urutan yang betul? karena secara tidak langsung itu mengajarkannya untuk berfikir sistematik dan berkonsep. Dengan urutan yang betul memudahkannya untuk mengingati angka-angka tersebut dengan baik. Ini adalah hasil pengalaman saya saat belajar Nihon Go (hiragana dan katakana serta kanji), dengan mengingat step2 penulisannya memudahkan kita untuk mengingat keselurahannya. Point ini pula yang saya terapkan kepada Nanami saat dia memulai belajar bahasa Cina. Saya menyuruhnya untuk mengulangi tulisan itu bila urutannya tidak sesuai. Walaupun saya terpaksa harus juga ikut belajar dengannya, Memang ini membutuhkan ketekunan juga dari kita sebagai ibu. Bukankah ibu adalah guru pertama buat anak-anak. Kita tidak bisa mengharapkan sepenuhnya kepada sekolah, ada hal-hal lain yang kita selaku orangtua juga harus pantau. Alhamdulillah sekarang Ichiro sudah boleh menulis angka 1 sampai 10 dengan sangat baik. Saya merasa bangga sekali dengan kemampuannya yang diluar jangkaan saya.
Untuk kedua buah hatiku yang sudah besar, belajarlah yang rajin, gapailah cita2 kalian setinggi langit. Doa mama selalu untuk kalian bertiga. Amin Ya Robbal Alamin...
^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar