Kuantan kota kecil dari sebuah negeri terbesar di semananjung malaysia, Pahang, merupakan kota tempat kami berpijak saat ini. Kota yang masih kaya dengan hutan tropikalnya serta lautnya yang biru dan orang2nya yang cukup ramah dan bersahabat menjadikan kota ini rumah ketiga kami selama perjalanan hidup kami setelah kobe dan jakarta. Di Kota inilah, anak saya yang nomor 3 lahir, mungkin suatu hari nanti saya akan mengingatinya sebagai kenangan indah kami di hari tua...
Sepatah Kata
SEPATAH KATA SEMANIS KURMA...
Seperti halnya kereta dengan gerbong-gerbongnya yang panjang, kehidupanku pun demikian. Diantara gerbong-gerbong hidupku mungkin ada kamu--my beloved family, my dearest friend yang membuat kereta kehidupan-ku menjadi penuh arti dan sesak dengan canda dan tawa. Untuk Cintaku, aku akan selalu menemanimu dan terus mendukungmu sampai kapanpun, sampai bila-bila, dan untuk keluargaku nun jauh di Indonesia (Jakarta dan di Lampung) one day we will meet again I promise, dan untuk sahabat-sahabatku tetaplah jadi temanku yang selalu menemaniku anytime anywhere.
Kereta kehidupan akan bertutur tentang diriku, dan kehidupanku disini, di negara yang masih baru bagiku Malaysia, di sebuah negeri yang terkenal dengan pantai timurnya, dengan hutan tropikalnya yang cantik, serta laut-lautnya yang tetap dibina semula jadi (natural), yah negeri Pahang Darul Makmur dengan bandar (ibukota) Kuantan, bersama suami dan anak-anakku tercinta.
Dan untuk teman-teman dunia mayaku yang baru aku kenal, salam kenal ya... mudah-mudahan kita bisa menjadi teman juga ya... *_^
About Me
Senin, 22 Agustus 2011
Belum rizki...
Nanami: Percakapanku dengan kakak...:Obral Janji
Kulihat dia baru saja turun dari lantai atas rumah kami.
"...eh, Nanami mau kemana?" tanyaku keheranan melihat dirinya sudah rapi dan cantik, siap untuk berangkat.
"Nanami mau jalan-jalan ke Mall diajak Papa..." Lalu dia mengambil hand bag yang biasa dia bawa setiap kali ke Mall.
Aku melirik suamiku.
"Emang kamu ngomong apa sama dia?" tanyaku sama suamiku.
"Aku juga kaget, dia nganggap serius omonganku tadi..."
"Uhhh kamu ini.." gerutuku pada abang tercinta.
----
Janji. Terkadang kita sebagai orangtua suka mengobral janji kepada anak tanpa difikir masak-masak apakah janji itu bisa direalisasikan atau tidak, semisal untuk mendiamkan anak yang sedang menangis atau menyuruhnya untuk pergi mandi. Seperti dua anakku si sulung Nanami dan Ichiro yang beranjak 5 tahun, kalau masuk weekend day pasti susah sekali untuk disuruh mandi, selalunya mau pergi mandi selepas diiming-imingkan sesuatu semisal janji mau diajak jalan2 kalau pergi mandi. Sedangkan anakku yg nomor 2 Ichiro paling susah disuruh makan makanan yang baru (hmmm sebenarnya kita juga orang dewasa akan melakukan hal serupa terhadap sesuatu hal yang baru bukan?), pernah nih suatu hari aku buat kue ketan pisang, aku menyuruhnya mencoba tetapi dia tidak mau sama sekali sambil menutup mulutnya rapat-rapat, Huuuhh gemas sekali aku dibuatnya, alhasil dikeluarin juga deh jurus mengobral janji, kukatakan padanya kalau dia mau coba kue ini, nanti akan aku belikan buku transformer kesukaannya. Dan benar saja, walau agak ragu sedikit demi sedikit dia memberanikan diri juga memasukkan kue itu ke mulutnya. Hahahaha :D
Sebenarnya bagus ngga ya kita selaku orangtua mengobral janji pada anak? Sebenernya sih ngga bagus ya tapi sesekali boleh2 aja asalkan memang janji itu dipenuhi, tapi kalau ngga dapat dipenuhi atau itu hanya senjata kita sebagai orangtua supaya mereka melakukan spt apa yang kita mau lebih baik ngga usah mengobral janji, takutnya kalau kita hanya bisa mengobral janji tanpa bisa memenuhinya, lama-kelamaan anak akan tidak percaya lagi omongan orangtuanya. Ngga mau kan hal itu terjadi?
Mengobral janji kepada anak memang ngga boleh dipelihara atau sering2 dilakukan, takutnya nanti anak akan melakukan segala sesuatunya dengan pamrih dan tidak tulus.
Tapi aku juga sering mengobral janji disaat-saat anakku menghadapi ujian loh...^^ Aku selalunya menjanjikan buku cerita, komik dan alat2 tulis jika mendapatkan markah yg baik. Aku ngga mau menjanjikan sesuatu yang ngga bisa aku penuhi semisal benda yang mahal. Cukuplah aku janjikan dengan benda2 yang berguna untuknya. Dia sudah sangat bahagia. ^_^ Biasanya anakku jadi semangat kalau sudah aku iming2i sesuatu. Untuk obral janji yang satu ini mungkin boleh kali ya... ^_* mungkin bukan obral janji tapi lebih kepada reward memberi sesuatu karena prestasinya, krn perbuatannya yang baik, dll...karena memberi reward kepada anak juga merupakan bahasa cinta kita kepada mereka ...
---
Balik kampung...
Dia tak menjawab. Diam.
"Kamu ingin ngga suatu hari nanti saat kita sudah tua, anak-anak menjenguk kita, menengok kita, dan pulang pada hari raya? Kalau aku, aku ingin anak2ku pulang pada hari raya.Pasti senang sekali rasanya. Bukankah kita juga harus memberikan contoh pada mereka? anak-anak jg rindu nenek dan kakek mereka"
"Selain itu mereka kan sudah tua, kita tidak tahu sampai kapan kita bisa bertemu lagi?" Aku lihat wajahnya menerawang. Mungkin dia sedang mengingat alm papa.
"Hhmm, aku udah periksa catatan keuangan kita, rasa2nya kita bisa pulang sayang..., bagaimana?"
"Kalau ada tiket murah....," Kulihat sinar setuju di balik wajahnya. Alhamdulillah.
"Iya, kalau ada tiket murah ya..., yuk kita cari..." kataku semangat.
Akhirnya malam tadi kami bersama-sama mengubek-ubek website maskapai penerbangan yang biasa kami hanya tengok saja. Dari satu website ke website yang lain tak ada satupun yang murah. Rasa kecewa mulai menghampiri diriku.
"Coba yang ini say, aku dengar dari Bu Nur katanya ini murah loh..." belum lagi kehilangan harapan.
"Kita coba ya..."
"Iya..."
---
Ternyata rupanya Allah diatas sana mendengarkan doaku, pintaku. Alhamdulillah, ternyata pilihan terakhir itu sesuai dgn budget kami. Alhamdulillah rizki kami mungkin...Sungguh saya percaya asalkan kita mau berusaha, insyaallah Allah akan beri jalan keluar yang terbaik buat hambanya. Amin Ya Rabb... Terimakasih ya Allah Engkau telah cukupkan kami...