Sepatah Kata

SEPATAH KATA SEMANIS KURMA...

Seperti halnya kereta dengan gerbong-gerbongnya yang panjang, kehidupanku pun demikian. Diantara gerbong-gerbong hidupku mungkin ada kamu--my beloved family, my dearest friend yang membuat kereta kehidupan-ku menjadi penuh arti dan sesak dengan canda dan tawa. Untuk Cintaku, aku akan selalu menemanimu dan terus mendukungmu sampai kapanpun, sampai bila-bila, dan untuk keluargaku nun jauh di Indonesia (Jakarta dan di Lampung) one day we will meet again I promise, dan untuk sahabat-sahabatku tetaplah jadi temanku yang selalu menemaniku anytime anywhere.

Kereta kehidupan akan bertutur tentang diriku, dan kehidupanku disini, di negara yang masih baru bagiku Malaysia, di sebuah negeri yang terkenal dengan pantai timurnya, dengan hutan tropikalnya yang cantik, serta laut-lautnya yang tetap dibina semula jadi (natural), yah negeri Pahang Darul Makmur dengan bandar (ibukota) Kuantan, bersama suami dan anak-anakku tercinta.

Dan untuk teman-teman dunia mayaku yang baru aku kenal, salam kenal ya... mudah-mudahan kita bisa menjadi teman juga ya... *_^


Daisypath Anniversary tickers

Rabu, 12 Januari 2011

Benar ke anak kandung?

Gemas melihat si kakak yang membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan makanannya. Seringkali akhirnya akulah yang ambil alih untuk menyuapinya. Padahal aku masih lagi harus menyuapi si abang, adeknya yang berada 3 tahun di bawahnya. Lama-kelamaan kebiasaan tidak mandiri itu menjadi kebiasaan rutin yang aku jalani sehari-hari. Begitupun dengan acara mandi, seharusnya dia sudah bisa mandi sendiri, tetapi seringkali aku juga harus turun tangan untuk memastikan badannya disabun. Terkadang dia pun sengaja melalaikan dari kewajibannya untuk menggosok gigi. Dasar anak-anak!!

Hari itu, masih dalam rendaman air hangat saat mandi sore di petang hari itu, si kakak bertanya sesuatu yang mengejutkanku.
"Mama, aku ini anak kandung apa anak angkat?"aku tersentak dengar pertanyaannya tapi aku coba untuk mengawal diriku.

"Jelas Nanami anak mama, Nanami kan keluar dari perut mama..., jadi namanya anak kandung..."
"Benar ke anak kandung?"
"Iya dong.., Nanami anak mama dan papa...", kataku.
"Kenapa Nanami tanya begitu?" kataku balik tanya.
"Tadi di sekolah belajar anak kandung, anak angkat, anak tiri, anak buah, dan anak emas....", katanya mencoba untuk memberi penjelasan.
"O...begitu...", kataku.
"Tapi... Nanami bukan anak emas...", ucapnya pelan.
"Anak emas itu kan berarti anak kesayangan, siapa bilang Nanami bukan anak kesayangan mama? Nanami kan anak perempuan mama satu-satunya, jadi anak kesayangan mama dong..., ya kan?"
"Nanami, Ichiro dan Adul semuanya anak kesayangan mama..." senyumku pada si kakak yang telah menginjak darjah 2 itu 

Senyumnya mengembang sejurus mendengar penjelasanku. Aku pun rasa senang sekali melihat senyumnya.  Sembari menggosokkan badannya aku pun kemudian menjelaskan pengertian itu semua. Mudah-mudahan dia ngga salah persepsi dengan penjelasanku.

Malam harinya ketika hendak pergi tidur, aku memberitahu kepada suamiku pertanyaan yang ditujukan padaku tadi petang.. Dan Nanami pun mengulangi pertanyaan yang sama kepada papanya.

"Nanami itu anak kandung papa dan mama karena Nanami mirip dengan papa dan mama...," jawab papanya.
"Iya ke?" keraguan masih bersemat di hatinya rupanya..
"Iyalah...misalnya nih Farhan tinggal sama kita, nah mirip ngga Farhan sama papa dan mama? ngga kan, karena memang Farhan bukan anak kandung papa dan mama, tapi..., Farhan mirip dengan Pak Gigih dan bu Gigih karena Farhan itu anak kandungnya Pak Gigih dan Bu Gigih...", jelas suamiku membawa-bawa anak orang sebagai perumpamaan..
"Nanami kan mirip sama mama...", tambahku lagi.
"Lihat warna kulit kita sama, muka Nanami juga mirip sama Mama, cantik kita juga sama iya kan...?" lanjutku.
Kulihat dia tersenyum malu-malu seraya menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Tapi, mama ngga cantik kok waktu masih muda...."
Papa tertawa cekikikan mendengan responnya yang polos.
"Iyalah..., mama ini tak cantiklah...., sudah sana pergi tidur, nanti terlambat bangun...", kataku mencoba mengakhiri percakapan kami malam itu.

Ahh Nanami, ada-ada aja pertanyaanmu. Mudah-mudahan kamu puas dengan jawaban mama dan papamu.

----

3 komentar:

  1. Hahahahahaha....ngakak baca kata2 Nami chan "Tapi, mama ngga cantik kok waktu masih muda...." XD

    BalasHapus
  2. iya loh masak dibilangnya gw ngga cantik...isshh!!

    BalasHapus
  3. Hehehe...tambahin lagi, mama waktu muda udah bawel banget...sekarang???

    BalasHapus